Sekilas membaca timeline di twitter perasaan saya campur aduk antara kesal, kecewa, marah, dan pecundang. Saya jadi malas. Apakah perlu twitter saya tinggalkan seperti halnya saya melupakan friendster dan menelantarkan facebook?
Twitter tidak senyaman dulu. Khususnya bagi saya. Terlalu sering sakit hati dan kecewa tentu tidak baik bagi perkembangan otak saya *lho?*
Tinggal menunggu waktu. Berhenti, deaktivasi, atau unfollow.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
ya.. begitulah Twitter. don't take it personally and seriously. :D
wah ada mas zam *woot*
aseli, saya speechless saat mengetahui mas zam sudi mampir bahkan memposting komentar di sini *blushing*
terima kasih, mas zam *sok kenal*
:-D
salam kenal
Post a Comment