Monday, November 15, 2010

Desa Sawarna and Amazing Stories

Selasa, 3 agustus 2010 lalu, saya dan teman2 saya backpacker ke desa sawarna. Banyak orang menyebutnya sebagai hidden paradise (surga yang tersembunyi). Memang asik banget sih tempatnya seperti pantai milik pribadi saking sepinya. Hanya ada beberapa surfer asing yang terlihat sedang berlatih di laut. Ombak di sawarna juga gak terlalu besar sehingga para surfer pemula banyak yang bertandang ke sini untuk berlatih.


Rombongan kami terdiri dari 5 wanita nekat. Penat dengan kehidupan ibukota dan mencoba mencari sesuatu yang baru. Dengan bermodal informasi seadanya, kami berangkat. Kenekatan kami dimulai di selasa pagi dengan meeting point di daerah slipi, Jakarta, tepatnya di seberang RS dharmais. Jam 8 kurang 15 menit kami naik bus AC jurusan merak dengan tariff 20rb per orang sampai terminal pakupatan, serang, banten. bus di jam2 segini lumayan banyak yang menuju merak sehingga tidak perlu menunggu terlalu lama. Sayangnya, tidak berapa lama bus berjalan, busnya ngetem. Hhh. Agak lama, sekitar 30 menit kemudian, bus kembali berjalan. Bus yang kami tumpangi cukup sepi dan nyaman dengan kondektur yang ramah dan helpful. Sekitar 1 jam setelahnya, kira2 pukul 8.45 kami tiba di terminal pakupatan. Begitu turun dari bus, langsung saja kami diserbu oleh para calo angkot elf yang menawarkan jasanya untuk mengantar kami sampai bayah. Menurut info yang saya himpun (ejiyeh bahasanya asik bener), bisa saja kami naik bus damri. Dengan naik damri, memudahkan kami yang backpacker karena tarifnya lebih murah, lebih nyaman, dan irit tenaga karena ga perlu berganti bus karena damri langsung ke bayah. Sedangkan kalo naik elf, kami harus transit di pasar pucung berganti angkot menuju bayah.


Keputusan yang kami ambil akhirnya : naik elf dengan tariff 20rb sampai pasar pucung. Tapi harus pintar menawar juga karena kalo ga pandai bersilat lidah dengan si kenek elf bisa2 kena biaya sampai 30rb. Alasan kami akhirnya sepakat memilih elf adalah karena ternyata bus damri baru ada jam 11an, jiyah capedeeeee…
Di elf yang harusnya memuat 12 penumpang tapi malah dijejali sekitar 20an penumpang plus barang2 itu, kami duduk (ya iyalah, hehe). Sekitar 5 jam kami berada di “panggangan berjalan” itu. Tidak hanya itu saja, kondisi jalan melewati jalur malingping sungguh menyiksa. Jalannya hancur dan berkelok-kelok. Untungnya salah satu di antara kami tidak ada yang “jackpot”, hehehehe.
Singkat cerita, kami akhirnya tiba di pasar pucung. Sama seperti waktu di terminal pakupatan, kami ditawari naik ojek sampai bayah dengan biaya 25rb per orang dengan dalih katanya saat ini sudah gak ada angkot yang menuju bayah. Sambil meregangkan otot2 setelah berdesak-desakan di elf tadi, kami mancari info dari internet via handphone. Weseseses, jaman udah canggih. Ketika kami focus mencari (karena kami tidak ingin tertipu oleh omongan para tukang ojek), ada elf yang “katanya” menuju bayah. Wah, berarti hampir saja nih kami ditipu tukang ojek.


Tanpa pikir panjang, kami naik, untungnya agak kosong. Tidak sepenuh di elf pertama tadi. Ongkosnya 10rb saja sampai bayah. Di sepanjang jalan menuju bayah kami disuguhi pemandangan alam di sebalah kanan jalan. Samudera hindia tepat berada di sebelah kanan kami. Deburan ombaknya begitu menggoda. Sekitar 1 jam, kami tiba di bayah. Dari bayah, tidak ada transportasi umum untuk menjangkau sawarna selain naik ojek. Tanpa tawar menawar yang cukup berarti, ojek dibandrol 20rb sampai depan penginapan. Lagi2 di sepanjang jalan kami masih disuguhi pemandangan alam samudera hindia. Luar biasa… Subhanallah!


Sekitar 1 jam naik ojek (bener2 bikin pantat tepos), sampailah kami di desa wisata, desa sawarna. Kami menginap di penginapan milik bapak ade. Konon, penginapan bapak ade ini adalah homestay paling terkenal di sini. Sebelumnya, kami booking penginapan sekitar 3 hari sebelum berangkat. Harga penginapan pak ade tawarkan 80rb per hari per orang sudah termasuk makan 3x sehari. Dengan nego sana-sini kami diberi diskon 10rb per orang per hari sehingga kami hanya harus membayar 70rb saja. Lumayan, harga mahasiswa. Kami tiba di penginapan bapak ade pukul setengah 3 sore.


Untuk kualitas pelayanan di home stay widi ini bisa dikatakan sangat baik. Kami disajikan makanan yang enak, bergizi, dan banyak dengan system prasmanan. Kalau di malam atau pagi hari ingin sekedar minum kopi atau teh juga tinggal seduh sendiri. Benar2 feels like home. Apalagi ibu ade sangat ramah dan menjamu kami. Seperti ibu kami sendiri. Hehehehe.
Setelah sampai, kami istirahat sejenak. 15 menit kemudian langsung menyusur pantai ciantir. Woo hoo! Gak mau rugi membuang2 waktu.







Kami bermain-main di pantai sampai menjelang maghrib. Jarak dari home stay ke pantai tidak terlalu jauh. Kebetulan home stay pak ade ini letaknya paling dekat dengan pantai.

Pulang dari pantai, kami bebenah diri. Makan malam sudah siap. Ibu ade menyiapkan makan malam yang mantap. Sambil makan malam, kami ngobrol2 mengenai rencana hari esok, tentang sejarah desa sawarna, tentang keluarga pak ade, dll. Kami ditawari untuk melihat sunrise esok di pantai ‘maaf, saya lupa namanya’ dengan naik ojek biaya 50rb. Karena uang cash kami terbatas dan juga tidak ada atm, kami menolak secara halus. Pak ade menawarkan untuk trekking menyusuri goa dan bukit besok dengan ditemani seorang guide (anak sulung pak ade, namanya kang yudha, seorang surfer pernah di-endorse oleh billabong *cmiiw*).
Paginya, kami siap untuk sarapan sekitar pukul 7 pagi. Kebetulan di homestay pak ade juga ada eberapa turis asing yang menginap. Alhasil, kami chit chat dengan para bule di pagi hari. Lumayan, hehe. (lumayan buat apa?)

Jam 8 kami ditemani kang yudha memulai trekking. Kami dibekali caping (pada tau caping kan ya?) sedangkan kang yudha bermodal sebuah senter lumayan besar.


Destinasi 1 menuju ke Goa Lalay alias goa yang banyak kelelawarnya (basa sunda.lalay=kelelawar). Oh iya, sebagai guide, kang yudha ini pendiam sekali lho. Kalo gak ditanya dia gak akan ngomong. Melewati sawah dan sungai kami menuju goa lalay. Jarak yang ditempuh sekitar 1,5 km.




Menuju goa lalay selain melewati sawah dan sungai juga melewati pekuburan asal-asalan yang kalo anda berjalan gak lihat ke bawah, anda gak akan sadar bahwa yang sedang anda injak itu adalah kuburan di tengah hutan. Melewati perkebunan kelapa sawit juga dan kami bisa melihat para petani mengolah gula aren dan membuat pisang sale. Sesampainya di goa, kami masuk tanpa menggunakan alas kaki. Lumayan horror goanya. Apalagi itu kan penuh dengan kelelawar. Konon katanya mapala UI pernah menelusuri goa ini selama 2 hari tapi tetap saja belum ketemu ujung goanya di mana. Goa lalay penuh dengan air setinggi lutut dan lumpurnya tebal. Baru beberapa meter masuk ke goa, 2 teman sata ketakutan merajuk minta keluar dari goa. Padahal kata kang yudha itu belum seberapa dalamnya menysur goa. Karena kami solider (ejiyeh) maka kami putuskan untuk skip ke goa dan melanjutkan trekking ke destinasi selanjutnya yaitu bukit cimonyet.

Destinasi kami yang ke-3 yaitu pantai lagon pari. Luar biasa deh nih pantainya! Cekidot, Gan!






Kami gak terlalu lama di pantai lagon pari. Hanya sekitar 30 menit. Karena destinasi trekking terakhir sudah menunggu. Tanjung layar! Dari lagon pari menuju tanjung layar kami berjalan menyusuri pinggir pantai lho! Rasanya seru! Seperti berjalan di tengah laut.


Ketika berjalan di pinggir laut ini, kami dihempas ombak setinggi sekitar 1,5 m. si guide berada agak jauh di depan kami sedangkan kami tertinggal di belakang karena asik foto2. Hehe. Alhasil ketika ombak dating si guide Cuma teriak “naik ke karang, diam aja di situ” kami panic. BB-nya si temen saya sampai rusak kena ombak. Sampai tulisan ini diterbitkan, BBnya masih rusak juga. Hoho. Setelah heboh BB rusak (dan sandal jepit hanyut), kami tiba di tanjung layar! Kenapa disebut tanjung layar? Katanya sih karena bentuknya mirip layar kapal.


Weleh! Capek juga trekkingnya! Mana kami bawa air minum ala kadarnya karena kami pikir tidak tertalu jauh. Ternyata jalur trekking yang kami tempu berjarak sekitar 6 km. wew! Pantas saja berasa capeknya. Mana ada adegan naik turun bukit segala.

Nah! Ini bagian yang paling asik menurut saya. Sampai di home stay, kami ditawari kelapa muda oleh pak ade langsung dari pohonnya! Wow! Gratis pula! Mantap deh… trekking dari jam 8 sampai jam 11-an siang. Setelah puas minum kelapa muda, kami bebenah mau check out karena katanya angkot hanya ada sampai pukul 3 sore. Setelah makan siang kami berangkat. Niat awal ingin naik ojek lalu naik elf, apa daya ternyata ditunggu sekian lama elfnya tak muncul juga. Kalaupun muncul, sudah penuh sesak sekali.



Akhirnya kami naik ojek dari penginapan sampai ke tempat yang ada angkot yang kemudian mengantar kami ke terminal pelabuhan ratu (untuk rute pulang kami memilih rute yang berbeda dan lebih nyaman. Duh, gak sanggup deh kalau harus lewat malingping lagi). Total ojek 45rb. Biaya ini sama saja dengan kalau kami naik elf. Angkot ke pelabuhan ratu 5rb rupiah saja. Oh iya, tempat angkot kami naik menuju pelabuhan ratu kami kurang tau pasti apa namanya. Hehe. Dari terminal pelabuhan ratu kami naik bus ekonomi MDI jurusan bogor dengan tariff 20rb. Turun di terminal bogor, naik angkot sedikit sampai stasiun bayar 2rb. Dari stasiun bogor kami naik KRL ekonomi AC dengan tariff 5500. Saya sendiri turun di stasiun cawang.
Wow deh! 2 hari liburan yang kurang tapi cukup memuaskan! Bisa jadi alternative buat anda yang ga punya waktu banyak untuk liburan. Biayanya pun gak sampai 300rb rupiah kok! 

Mantap, bukan?!



SAWARNA...
AKU PASTI KEMBALI...

Tuesday, November 2, 2010

Lama Tak Bersua

huah! sudah lama saya gak update blog ini. pertama, karena emang males. kedua, karena saya rasa gak ada sesuatu yang musti dibahas di blog. hehehehe. walaupun, emang apa yang saya bahas di sini ga penting2 juga sih :p

saya lupa berbagi cerita tentang liburan saya di sawarna awal agustus lalu. malas mau menulis mulai dari mana. eh, saya sudah diajak liburan lagi sama teman2 saya ke Sempu Island. terakhir kali saya terakhir kali saya traveling ke bromo,yogya, dan sekitarnya dalam rangka acara kampus. tapi lumayan lah buat melepas rasa penat. kebetulan, saya baru pertama kali ke bromo, hehe.

sebelum traveling, urusan ga begitu ribet, karena semua diatur oleh travel agent. jadi kita tinggal bawa diri aja. tapi ga enaknya adalah, segala tujuan dan waktu dibatasi. seprti waktu saya di jogja, saya dan teman2 'hanya' diberi waktu 2 jam untuk berbelanja di malioboro. bayangkan betapa seperti acara "uang kaget" kami menghabiskan uang kami, hehe.

begitu juga kalo mau beli oleh2 di mana dan kapan. semua diatur.

sepulang dari acara jalan2 yang kami sebut Studek itu, untungnya kami ga disuruh bikin laporan perjalanan seprti waktu saya SD dulu. namun, perjalanan saya sebagai mahasiswa masih panjang. masih ada tugas ini dan itu.

kemarin baru aja saya dan beberapa teman merencanakan untuk travel ke thailand sehabis wisuda kelulusan kami nanti. semoga aja jadi. rasanya lebih mahal traveling di negeri sendiri daripada di luar negeri. tahun baruan saja, udah ada teman yang booking saya buat diajak ngegembel di raja ampat, papua. kebayang ga tuh pengeluaran saya setahun ini membengkak. sampai2 saya harus menjual beberapa koleksi komik saya. untung saja hasilnya lumayan membantu mengisi kantong, hehe.

setelah dipikir-pikir, saya kayaknya bakal pending pergi ke raja ampat. di samping dananya tidak mencukupi, saya merasa kurang waktu buat ngumpulin uang sedangkan budget ke sana pasti besar. tapi herannya, teman saya yang mengajak saya ke raja ampat ini yakin sekali ke sana cukup bawa satu jutaan aja! gila dia. kalo berenag sih mungkin aja segitu budgetnya, but, halooo...siapa juga yang mau berenang ke sana? dibayar juga pasti ga ada yang mau. teman saya ini namanya agung. pernah ngajak saya backpackeran ke lombok 1 hari sebelum hari keberangkatan. saya menolakk. jelas karena kantong saya tidak bersahabat. hahaha! padahal dia bilang bawa 500rb aja sudah cukup. saya ga yakin. terakhir kali saya ke bali aja merogoh kocek sampai 500rb-an sudah termasuk ini dan itu.

lebih heran lagi begitu dia pulang dari travelnya dan laporan bahwa dia bisa survive di lombok dengan 500rb. huh! sulit dipercaya... saya curiga selama di jalan dia pasti makan pasir...

Saturday, September 11, 2010

Seharusnya, Saya Bijak Ber-internet

Lagi-lagi malam ini saya mau curhat. Mau ngabarin aja sih sebenernya kalo saya bakal mulai menarik diri perlahan dari dunia maya. Gak sepenuhnya, mungkin, yeah, cuma blog ini yang nantinya akan 'lumayan' keurus. Facebook, twitter, plurk, tumblr, akan saya gunakan seperlunya aja. Insya Allah saya bisa dan harus bisa. Hehehehe...

Hal yang melatarbelakangi tindakan saya ini adalah rasa jenuh, muak, capek. Ga semua update twitter itu enak dibaca. Ga semua hal2 yang dipublish di facebook itu menyenangkan untuk saya ketahui. Saya jadi takut terbawa galau gara2 status yang ga enak. Jadi sering berpikir negatif ke orang, karena beberapa teman mengupdate status yang bikin penasaran. Jadi suka merasa tersindir. Yeah, walaupun ga saya pungkiri, banyak juga sisi positifnya.

Tapi, saya rasa cukup. Cukup sampai di sini saya meng-eksiskan diri di socnet. Saatnya kembali ke realita, ke dunia yang sesungguhnya harus saya hadapi. Bukan socnet yang (kebanyakan) munafik dan sok suci, that's my opinion. No offense.

Anyway, intinya selama ini saya merasa belum bersikap dewasa aja. Berjam-jam di depan laptop ngutak-atik hal yang kurang penting (atau malah ga penting sama sekali), beratus-ratus ribu saya habiskan buat refill modem atau pulsa. Aaah, harusnya internet ga saya gunakan seperti itu. Hehehehe. Tapi, saya gak nyesel kok.

Thursday, September 9, 2010

Idul Fitri 2010

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN, YA! :-)

Lega bener. Alhamdulillah, akhirnya masih bisa ngerasain ramadhan dan nyampe di lebaran taun ini. Hehe. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT, amiin...
Tahun ini saya gak mudik. Cuma bisa pasang tampang mupeng ngeliyat liputan mudik di tipi. Bukan mupeng macetnya lho ya. Hehe.

Meskipun puasa bolong2 karena kedatangan tamu bulanan, tetep puasa kali ini terasa indah buat saya. Bukan masalah dapet pacar atau gimana, tapi yaaa beda aja gt rasanya.
Tahun ini lebaran agak beda buat saya. Udah gede, jadi gak heboh persiapannya kayak waktu kecil dulu. Kebutuhan buat Tugas Akhir, jadi yang namanya libur lebaran, tetep aja ada tugas yang menghadang. Kasian yah saya? Haha.
Malem takbiran juga emang biasanya di rumah. Mengutuk (dalam hati) orang2 yang kampung berpetasan-ria. Maaf ya kasar, tapi saya emang gak suka banget. Gak wajar gt main petasannya. Sangat amat mengganggu deh pokoknya.
Sebenernya, sehari sebelumnya saya dan beberapa teman sudah ada janji mau ke rumah Dina, teman saya yang lagi ultah. Eeee, gak tau kenapa ni kepala tiba2 muter gt. Kayak vertigo. Saya sih mikirnya jangan2 ini efek kecelakaan waktu itu yang bikin beberapa syaraf saya terganggu.
Gak tau juga deng, hehe, belum dicek lagi.

Kejadian bodoh di hari ini juga ada. Dengan pedenya saya sms semua orang terdekat "selamat idul fitri 1430 h" padahal ini kan tahun 1431 h! Ogeeeb bener. Alhasil, bukannya dibalas dengan sms lebaran malah dibales "1431 h kali, sel"

Saya gak pernah nangis lho kalo minta maaf sama ibu dan bapak. Entah kenapa tapi saya ngerasa gak normal aja kayaknya saudara2 dan manusia2 lain pada berurai air mata sungkem sama ortu, lha kok saya tuh enggak ya? Semoga ini normal...

Ah, pada dasarnya lebaran tahun ini sama deh. Cuma saya aja yang merasa beda.
Sekali lagi, mohon maaf lahir batin! Happy Ied Mubarak!

Friday, September 3, 2010

Libur Telah Tiba, Hatiku (Gak Terlalu) Gembira.

Cihuy!
Akhirnya libur juga. Walau cuma 2 minggu. Rencana liburan udah terbayang-bayang. Pengen ke sini dan ke situ. Pengen beli ini dan itu.

Saya berencana ke pulau tidung bersama beberapa teman kelas di kampus. Entah jadi atau nggak. Biasanya sih kalo udah urusan sama mereka cuma jadi sebatas wacana doang. Ujung-ujungnya, saya jalan aja sendiri atau ajak teman lain.

Seperti liburan-liburan sebelumnya, dosen selalu ngasih mahasiswanya kerjaan di pekan liburan. Gak bisa bener deh liyat orang gembira dikit. Hhh. Liburan jadi gak kerasa kayak liburan.

Oh iya, wishlist lebaran kali ini banyak banget barang yang harus dibeli. Beberapa kebutuhan buat travel, buku kuliah, buku iseng-iseng, gadget baru, dkk. Semoga THR saya mencukupi. Hehehehe.

Friday, August 27, 2010

Betmut Tudemeks!

Saya hari ini super duper triple kuadrat badmood.
Gimana gak lha wong ekspektasi saya tentang hari ini berubah 180 derajat.

Dimulai di pagi hari laptop gak kelar2 diurus. Gak tau apa saya butuh banget. Dan dengan entengnya masnya bilang bahwa data saya udah keapus gara2 diinstall ulang windowsnya. Padahal itu data adalah tugas yang saya kerjain sampe begadang2. Saya mbela-belain ke kampus naik ojek supaya gak telat e malah dosennya ternyata gak masuk, gak kasih kabar pula. Hhh. Terus rencana buka puasa bareng temen2 gagal juga gara2 semua pada ngebatalin tiba2. Mereka yang ngajak, mereka yang ngebatalin. Errr

Koneksi internet juga kayak mangki.
Udah ah, betmud pokoknya!

Saturday, August 21, 2010

Sebatas Impian (?)

Seharian ini, selain latihan GT dan ol, saya gunakan waktu untuk membaca The Naked Traveler. Banyak inspirasi, banyak tips, banyak nasihat, banyak humor. Saya sangat suka. Poin pentingnya adalah buku ini menginspirasi dan memotivasi saya untuk rajin menabung supaya bisa menjelajah. Hehe.

Positif, bukan?

Saya juga ngefans sama presenter Jejak Petualang, Riyani Djangkaru *he, bener gak ya gini tulisannya?* yang bisa keliling2 ke berbagai tempat. Oh, man. Siapa yang gak mau jadi dia? Kerjaannya asik, menurut saya *kecuali pas adegan makan tumbelo*

Mengenai impian, saya sih pengennya muter2 Indonesia terlebih dahulu *gak lucu kan kalo heboh ke luar negeri tapi negeri sendiri belum sempat 'terjajah'* Hehe. Kep. Riau, Pantai Drini, Bali, Green Canyon, Raja Ampat, Wakatobi, dkk. Pokoknya, pengen asik. Gak kere. Yah, tapi apa daya, nasib mahasiswi seperti saya, kantong pas-pasan. Teman2 saya pun, sejauh sepenglihatan saya gak banyak yang doyan menjelajah (karena repot, mereka lebih senang pergi bersama keluarga), rata2 kepingin pergi ke sini ke situ tapi sebatas omongan doang, pada susah ngumpulin duit hehehehe eee atau pada sayang ngeluarin duit? :p

Kendala saya : partner bertraveling.


Sulit menemukan orang yang mau susah traveling ala backpacker. Saya pun pada dasarnya juga begitu. Tapi karena kepengen dibilang keren (HAHA) dan faktor lain yaitu karena emang budget minim (HAHA), ujung2nya toh saya menggandrungi cara ini. Soalnya, ala koper tuh gak saya banget. Maklum, saya bukan orang kaya, bukan tipe orang yang nyampe kota tujuan langsung ke hotel, mandi air panas, tidur berAC, dsb. Bukan. Saya cenderung ke tipe yang 'udah sukur bisa nyampe kota tujuan'.

Ngomong2, untuk luar negeri, pengen coba2 ke negara tetangga, misal, malaysia dan singapore, buat pemanasan. Hehe. Jepang, UK, Australia, juga menjadi wishlist dalam hidup saya. HAHA. (ya. Dalam hidup. Karena entah kapan bisa ke sana, yang penting selama saya masih hidup kan?)

Mimpi semoga tidak hanya sekedar mimpi.

NB : tanggal 3 agustus 2010 lalu, saya (sok-sokan mengaku) backpacker ke desa sawarna, banten. Baru ngeh, sudah selama ini belum sempat saya buat postingannya. Ditunggu, ya! (.^_^.)

Friday, August 20, 2010

Si Kebo (Sok) Beli Buku

Saya sebenarnya sudah bikin janji dengan dosen pembimbing Kerja Proyek saya pada pukul 9. Cuma yah dasarnya saya kebo *doyan tidur, daripada membajak sawah* saya akhirnya bangun kesiangan dan telat. Partner KP saya, Si Ajeng, panik sms saya terus menerus.

"Sel, lo di mana?buruan, presentasi nih, gw gak ngerti, gak siap" *doeng!setengah kaget, dalam hati saya bergumam : Lo pikir gw siap?!

"Gw masih di jalan.Keretanya ngaret ni.AAARRRG!"

Meeeh. Saya ikutan panik. Baru tau kalo pertemuan hari ini disertai dengan presentasi. Saya pikir cuma asistensi biasa, share, dan tanya jawab. Beneran gak nyangka musti presentasi. Senior pun gak pernah ada yang sebelumnya memberi info. *sigh*

Sampai di stasiun kampus (hebat ya kampus saya punya stasiun) saya berlari kecil menuju pangkalan ojek. "Bang!Poltek!" dan ojek pun melaju. Agak menyesal harus naik ojek. Buang2 duit. Tapi saya pikir itu konsekuensi yang harus ditempuh karena saya hobi tidur. Bahkan pernah suatu hari saya bolos kuliah lantaran ngantuk bukan main. Sampai teman sekelas, nenes, sms saya.

"Sel, lo di mana? Dosennya udah dateng"

"Gw gak kuliah, Nes.Gak mood"

HAHA. Dengan gaya sok cool dan sok anak orang kaya, saya membalas sms begitu. Lalu, nenes, pribadi yang memang relijius dan rajin, membalas sms saya lagi dengan nasihat2 dan kata2 pembangun spirit. Hohohoho. Ampuuun.

Jam 10 teng saya baru tiba di kelas. Sedikit misuh2 kenapa fakultas saya ada di ujung beruk yang mengakibatkan saya harus naik ojek dan kehilangan ongkos 7rb rupiah. Hhh.

Sampai di kelas, saya lihat dari pintu berkaca, Dimas sedang presentasi. Saya masuk kelas lengkap dengan style gembel, muka innocent, senyum manis, dan rambut tergerai kayak pengamen gak keramas 2 minggu. Lalu, menghampiri Ajeng dengan wajah paniknya.
Saya hempaskan ransel saya yang segede gaban, tarik napas, dan mulai ngotak ngatik materi yang akan dipresentasikan. Padahal apa yang akan disajikan masih 70% siap. Tapi dengan modal cuap2, bisa lah jadi terkesan 90% siap. Hohohoho. Gak berapa lama Dimas selesai presentasi, saya dan Ajeng menekatkan diri untuk segera maju padahal gak siap. Prinsip kami : semua ini harus diakhiri sesegera mungkin!
Saya yang terkenal spontan (baca:kepepet) enjoy2 saja menyampaikan materi. Bu Dosen sedikit bertanya, saya banyak berkelit. Itulah ilmu ngeles. :p

Tak terasa, presentasi kami selesai. Durasi 10 menit yang mendebarkan. Setelah membahas ini itu, kuliah selesai. Jam 11 saya sudah enyah dari kampus. Ya, cuma sejam saya berada di kampus. Niat saya pengen nimbrung rekrutmen GT di halim, tapi mengingat saya ketinggalan bikun dan baru dapet bikun jam 12, alhasil gak jadi ke halim. Ogah juga pulang ke rumah. Maka, saya ke toko buku.

Lumayan terik Depok siang itu. Jelas karena matahari tepat berada di atas kepala. Sampai di toko buku, saya linglung. Gak tau mau ngapain. Akhirnya gaje gak jelas liyat2 konter 'teknik sipil' cari bahan kuliah (sok-sokan aja sih sebenarnya :p), buku2 tentang internet, komputer, novel, sampai ke konter 'agama'.
Dan setelah baca2 sedikit, saya keinget pengen main ke konter 'traveling' atas saran mas zam, blogger idola saya, hehehehe. Di konter yang letaknya paling ujung itu, buku2 yang tersedia gak terlalu banyak seperti konter komik yang mencapai puluhan rak. Hanya ada 1 rak mini, di sudut pula. Bah! Mana buku yang didisplay juga gak rapi dan kurang variatif. Maksud hati sih pengen liyat buku rekomendasi (lagi-lagi) Mas Zamroni yang judulnya Lonely Planet, tapi gak ada. Saya kepincut buku travel ke kepulauan riau. Harga lumayan mahal, nguras dompet banget, tapi gak nyesel toh kan demi pengetahuan juga. :-D

3 jam saya ngubek2 toko buku itu. Karena capek dan kebelet pengen buang hajat, saya memutuskan untuk pulang. 3 jam dapet Buku Kepri dan The Naked Traveler. *Weleh, njadul lan katro bener saya baru baca edisi 1, padahal bukunya udah terbit dari 3 tahun lalu (doh)* tapi gak papalah, gak ada kata telat untuk belajar. Hehehehe <<< penerapan ilmu ngeles.

Oh ya, baru pertama kali ini juga saya ke toko buku tapi gak menyentuh konter komik sama sekali. Saya juga heran. Hm, mungkin ini tanda2, saya berubah orientasi? Hahahaha!

See you, guys! Happy weekend!

Thursday, August 19, 2010

Error Lagi

Mendekati tengah malam, twitter error. Mendadak followers dan following saya menjadi 0 seketika. Menyebalkan. Timeline pun dipenuhi semua user yang mengeluh. Entah sampai kapan kerusakan ini akan terjadi. Saya kurang peduli. *brb signing in to Plurk*

Monday, August 16, 2010

3T - Tuhan Tidak Tidur

Hari ini nangis 2 kali. Bukan. Bukan karena cowok. Bukan urusan cinta juga. Tapi karena nonton acara SELEB NGAMEN sama JIKA AKU MENJADI.

2 buah acara yang menampar saya di sore hari. Menampar untuk menyadarkan saya bagaimana seharusnya saya bersyukur atas segalanya dan bukan mengeluh saja. Mengingatkan bahwa roda berputar. Kita cuma manusia. Tak seharusnya meninggi hati dan sombong. Memberitahukan kita bahwa benar Tuhan telah mengatur rejeki kita masing-masing. Allah Maha Adil.

SELEB NGAMEN

Menampilkan syahrul gunawan yang ngamen kemudian hasil ngamennya disumbangkan bagi yang membutuhkan. Hanya saja, kepada siapa hasil ngamen tsb akan diberikan belum ditentukan. Nah ketika ketika sedang berembug di sebuah kedai kecil dengan teman-temannya untuk menentukan target muzakki, lewatlah seorang bapak tunanetra setengah baya digandeng anaknya yang memiliki kelainan pada matanya juga. Mereka berjualan kerupuk.

Singkat cerita, Bapak itu ternyata memiliki 2 orang anak remaja berkelainan mata pula dan seorang yang masih bayi serta istri yang buta juga.

Subhanallah, dalam kehidupan yang sangat amat terbatas itu, si bapak ternyata diberikan iman yang luar biasa oleh Allah dalam menjalani hidup. Beliau tidak putus asa lantas menjadi pengemis. Ya. Beliau tetap bekerja demi menafkahi keluarganya dengan cara yang halal.

JIKA AKU MENJADI

Bermacam-macam potret kehidupan yang ditampilkan. Mengingatkan kita untuk jangan pernah menyerah sekeras apapun hidup. Tekun menjalani segalanya, sabar, dan selalu bersyukur merupakan kunci sederhana menuju hidup bahagia.

Tanpa harta, kita bisa tetap hidup bahagia asal ada keluarga di sisi kita dan senantiasa bersyukur atas segalanya.

Subhanallah, Allah mengizinkan saya untuk menyaksikan betapa saya seharusnya mensyukuri dalam-dalam nikmat berlimpah yang Allah berikan.

Astaghfirullahal'adziim, sering saya iri, mengeluh, protes padahal apa yang saya terima sudah lebih dari cukup.

Bukan bermaksud menggurui. Sama sekali tidak. Hanya ingin sedikit berbagi, bahwa hidup itu terlalu indah untuk diisi dengan keluh kesah :-)

Jadi, sudahkah Anda bersyukur dan mengingat Allah hari ini?

Nikmat Tuhan tak akan mungkin dapat kita hitung.

Friday, August 13, 2010

Introspeksi

ya Allah, perasaan apa ini? Antara pengen marah sama pengen nangis. Kenapa semua harus terjadi di Jumat tanggal 13? Saya tidak mempercayainya.

Tiba-tiba badmood melanda. Sertifikat ospek saya, hilang. Topi GT saya, belum juga dikuketahui keberadaannya. Marksheet nilai pun entah terselip di mana. Saya tidak mengerti.

Mungkin ini semua teguran dari-Mu, selama ini hamba lupa pada-Mu, ya Allah. Hamba lalai mengerjakan perintah-perintah-Mu. Astaghfirullahal'adzim...

Semua telah hilang. Saya sadar semua hanya titipan. Tidak seharusnya saya menangis meratapi sesuatu yang telah pergi. Seharusnya saya ikhlas, dan tidak menyalahkan siapa pun atas ini. Semua tanggung jawab saya. Saya, yang tidak mampu menjaga apa yang saya punya. Saya, yang ceroboh dan kurang hati-hati.

Yang paling membuat saya sedih adalah tidak ada seorang pun yang peduli. Saya merasa tidak punya teman dan kerabat. Mereka semua memakai topeng atas nama 'teman'. Ironis.

Terima kasih ya Allah telah memperhatikan hamba lewat semua nikmat dan cobaan dari-Mu. Segalanya memang sudah seharusnya saya tanggung sendiri.

Dan saya belajar bahwa betapa indah hidup ini saat kita dapat mengerti dan memahami makna di balik setiap peristiwa. Ini bukan tentang Jumat tanggal 13. Bukan.

Wednesday, August 11, 2010

Social Network

Sekilas membaca timeline di twitter perasaan saya campur aduk antara kesal, kecewa, marah, dan pecundang. Saya jadi malas. Apakah perlu twitter saya tinggalkan seperti halnya saya melupakan friendster dan menelantarkan facebook?

Twitter tidak senyaman dulu. Khususnya bagi saya. Terlalu sering sakit hati dan kecewa tentu tidak baik bagi perkembangan otak saya *lho?*

Tinggal menunggu waktu. Berhenti, deaktivasi, atau unfollow.

Salah Kostum

Sejak 2 hari lalu, tahun ajaran baru di kampus saya telah dimulai. Berbagai ospek baik yang resmi atau semi ilegal digelar. Nah, kebetulan saya menjadi panitia menjabat di divisi komdis dalam ospek jurusan.

Ada ketentuan khusus dalam mengikuti ospek ini. Di mana cara-cara konvensional masih diterapkan, seperti ; nametag aneh, topi aneh, barang bawaan berupa teka-teki kata. Tradisi minta tanda tangan senior juga masih bertahan.

Senior yang baru kelar sidang tugas akhir ikut-ikutan bikin rusuh *padahal gak diajak*

Namun, ada 1 tradisi yang bikin saya sedikit males ke mana-mana di kampus. Setiap mahasiswa baru (maba), selama seminggu wajib memakai pakaiam seragam atasan putih dan bawahan hitam. Nah, masalahnya adalah : saya hari ini pakai baju tersebut *tanpa sadar*

Saya baru ngeh bahwa saya tidak seharusnya pakai seragam itu di minggu ini ketika ada 1 maba yang menyapa saya

"eh, lo konstruksi gedung atau konstruksi sipil?"

Saya, mahasiswi tingkat akhir yang kaget mendapat pertanyaan seperti itu, cuma bilang "apaan sih maksud lo?" *polos*

Mungkin, karena mendapat respon aneh tersebut, si maba tersebut langsung melengos pergi meninggalkan saya. Sedangkan saya sendiri cuek melenggang menuju kelas sambil sibuk membodoh-bodohi diri lantaran salah kostum.

Sampai di kelas, saya langsung 'pamer' kalau saya saltum. (bahkan pas ketemu orang yang saya kenal di koridor kampus, saya sesumbar "eh, masa' tadi gw dikira maba!ih, dodol banget !" <--- saking gak ada yang bisa dibanggain

Seusai mata kuliah pertama di hari itu, adik kelas tingkat 2 datang untuk memperkenalkan adik kelas tingkat 1 kepada mahasiswa/i di kelas saya *tingkat 3* dan jeng!jeng!ternyata ada maba yang tadi nyapa saya dan mengira saya maba juga. Saya rasa dia malu, bahwa ternyata perempuan anggun bak bidadari yang tadi pagi bertemunya ternyata kakak kelasnya. HAHAHAHA. Rasakan!

Seru juga sih sukses mengelabuhi maba. Sukses juga dikira maba. *selain karena wajah saya memang bebifes*

Pesan buat maba : besok-besok, minta tunjukin kartu identitas kepada siapapun yang kamu tanya. Sekalipun dia pakai seragam seperti kamu, bukan berarti dia berasal dari kaummu.

Sekian,
salam ketawa-ketiwi

Thursday, July 29, 2010

Pemindahan Ibukota Negara

mungkin beberapa dari anda terkaget-kaget membaca judul di atas. begitu pun reaksi saya ketika beberapa waktu lalu mendengar opini seorang pejabat (yang saya lupa namanya) di radio. opini tersebut berisi anjuran bahwa ibukota negara tercinta yaitu jakarta sebaiknya dipindah ke luar pulau jawa. nah, menurut beliau jakarta sudah terlalu banyak "beban". pulau kalimantan menjadi sasaran utama.

Kenapa harus pulau kalimantan?

menurut info yang saya baca di beberapa media, pulau kalimantan cenderung bebas gempa dan tsunami. itu sebabnya, ibukota negara kita berencana dipindah ke sana. selain itu, mengulik kembali keinginan bung karno pada jaman dahulu yang mengusulkan untuk memindahkan ibukota negara ke kota palangkaraya, tepatnya.

(lagi-lagi) menurut info yang saya baca, (hehehehe) kantor-kantor kementrian yang sekarang bertempat di jakarta juga akan disebar ke beberapa pulau besar di indonesia. sehingga, jakarta nantinya diharapkan hanya akan menjadi tempat lalu-lintas perdagangan.

Mengapa opini ini sampai tercetus?

beberapa negara berkembang di asia telah melakukan langkah ini dan terbukti dapat mengurangi kemacetan. Busway, setelah selama ini, tidak terlalu membawa pengaruh berarti dalam hal "kemacetan". Di negara lain yang berbusway, jalur bus tidak memakan jalur yang sebelumnya telah ada, namun membuat jalur baru. Tidak demikian halnya dengan jakarta, sehingga masih banyak pengguna jalan selain transjakarta yang menggunakan jalur bus.

Ada opsi kedua apabila opsi pertama, yaitu pemindahan ibukota negara, tidak memungkinkan. Yaitu, pemerintah harus dengan tegas membuat kebijakan yang pada intinya membatasi atau bahkan menghentikan pembangunan sarana seperti hotel, mall, dan universitas di jakarta (bahkan jabodetabek). Diharapkan kemacetan akan berkurang perlahan seiring berjalannya waktu.

In my opinion


Menurut saya pribadi, saya sangat setuju dengan opini tersebut. Memang terdengar ribet, rumit, complicated, dsb, namun adalah keputusan yang berani jika bangsa kita benar-benar dapat merealisasikannya. Saya harap indonesia bisa berubah ke arah yang lebih baik.

Wednesday, July 28, 2010

Optimisme, Masih Ada

Percayalah...
Semua ini akan ada ujungnya

Segala masalah,
setiap kesedihan,
setitik keburukan,
segores kemunafikan,
setoreh hambatan,
akan berakhir jika tlah sampai pada waktunya

Yakinlah...
Semua ini ada ujungnya

Segala kemurungan,
setiap ketidakberdayaan,
setitik kelelahan,
segores kegilaan,
setoreh kehampaan,
akan lenyap jika tlah sampai di penghujungnya

Kita hanya perlu bertahan,
kita hanya perlu bersabar,
kita mungkin harus menunggu

Kuatkan kaki guna menopang,
kokohkan diri dari segala terpaan,
tegarkan hati jangan mengeluh

Bertahan
entah sampai kapan,
bersabar tidak merugikan

Jalani,
hadapi,
lewati,
maka kau akan bertemu dengan kualitas dirimu yang sebenarnya

Kau mampu jika kau mau!
Kau bisa bila berusaha!

Kita hanya perlu bertahan,
sampai akhirnya badai ini berlalu

Biarkan masalah menghampiri,
biarkan ia mengganggu,
izinkan ia menggoyah

Maka dengan itu kau punya kesempatan tuk buktikan pada dunia
bahwa kau bisa mengusirnya
dan kau tak terganggu

karena Tuhan selalu bersama hamba-Nya yang bersabar


Friday, July 23, 2010

Kamu :-D

Hi, all! Jumpa lagi e e jumpa lagi *maissy's song*


seperti judul postingan kali ini, saya bermaksud membagi sedikit curahan perasaan saya kepada blogger terhadap seseorang nun nggak terlalu jauh di sana, seseorang yang saya kagumi karena entah apanya :-D


ya, itulah. Ada banyak hal yang membuat kita bisa menyukai seseorang. Namun ketika kita diminta untuk menjabarkannya satu persatu, tiba-tiba lidah terasa kelu. Otak berputar keras, berpikir mencari jawaban. Gagal. You have no answer. Padahal, rasa suka butuh alasan, menurut saya.


Ketika kita menyukai, kita beralasan. Ketika kita tidak mampu mengungkapkan alasan, bukan berarti kita tidak mempunyai alasan. Masalahnya, ada hal-hal yang tak mampu kita deskripsikan. Ya, perasaan yang terlalu indah yang tidak semua orang bisa merasakan. Tidak semua orang merasakan sensasi yang sama.


Itulah aku, padamu.


Sesederhana itu perasaanku sampai memakan beberapa paragraf untuk menjelaskannya. Saya tidak pandai mengurai kata. Yang saya tahu, saya menyukaimu.

Thursday, July 22, 2010

Setelah sekian lama

Met pagi. Di hape saya, waktu menunjukkan pukul 00:10

saya baru tersadar bahwa handphone saya ternyata bisa digunakan untuk ngeblog hehe oleh karena itu mulai hari ini saya memutuskan untuk kembali mengetik lagi kehidupan-kehidupan aneh hehe

selamat menikmati!